1.
Schwiedland
Schwiedland memberikan pengertian
modal dalam artian laus, dimana pun modal itu meliputi baik dalam bentuk uang (
geldkapital ) maupun dalam bentuk barang ( sachkapital ), misalnya mesin,
barang-barang dagangan dan sebagainya.
2. Menurut saya
modal dapat di artikan dengan semua benda baik itu uang,barang, dan hal-hal
lainnya yang dapat memberikan infestasi yang lebih karena modal adalah awal
terjadinya kegiatan membangun suatu usaha.
Bentuk dari
kegiatan membangun usaha :
3.
Modal
awal
1.
Toko
butik baju
1.
Tabungan
Rp. 500.000,-
2.
Fasilitas
Rp.2.000.000,-
3.
Jenis-jenis
baju:
a.
Long
dress 1 lusin Rp.1.000.000,-
b.
Kemeja 1 lusin RP.
800.000,-
c.
Baju
atasan 1 lusin Rp.
900.000,-
4.
Tempat(
rumah sendiri) Rp. 0,- +
Rp.5.200.000,-
4. Biaya tak terduga Rp.5.000.000,-
a. Biaya oprasional
1.
gaji pegawai 2 Org Rp. 500.000,-
( SMP )
2.
transportasi Rp. 200.000,-
3.
listrik Rp.
150.000,-
4.
biaya
lain-lain Rp. 200.000,-
+
Rp.1.050.000,-
Semua modal : Rp.11.250.000,-
2. Batik
A. 1. Modal
awal Rp. 75.000 x 8
= RP.600.000,-
2. tabungan Rp. 1.000.000,-
3.
fasilitas
Rp. 1.000.000,-
4. jenis-jenis
baju :
* long dress = 8 x 120.000 = 960.000
*
kemeja = 12 x 80.000 = 960.000
* baju
atasan = 6 x 90.000 = 540.000 +
Rp.2.460.000,-
Omset 1 minggu = Rp.17.220.000
Omset 1 bulan =
Rp.64.880.000,-
Omset 1 tahun =Rp.
826.560.000